Sebuah Perbandingan Dari Pendiri Dua Agama Terbesar Di Dunia
Oleh: Silas
Pendahuluan
Yesus mendirikan Kekristenan, Muhammad mendirikan Islam. Ini adalah dua agama terbesar di dunia dengan masing-masing sekitar 1,8 milyar dan 1,1 milyar anggota. Tak diragukan lagi, kedua tokoh tersebut telah mempengaruhi umat manusia dengan cara yang luar biasa. Sebagai pemimpin agama mereka mengemukakan banyak prinsip-prinsip untuk kehidupan.
Kedua agama ini mempunyai banyak kesamaan tertentu, namun sangat berbeda dalam aspek yang lain. Seperti apakah karakter dari pendirinya? Bagaimanakah mereka dibandingkan satu dengan yang lain? Apa yang dikatakan Alkitab dan Al-Quran mengenai Yesus? Apakah dorongan yang muncul akibat dari ajaran dan tindakan mereka kepada para pengikut mereka? Artikel ini menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan membandingkan dan membedakan beberapa dari tindakan dan ajaran mereka.
Catatan: Saya akan menggunakan Alkitab Terjemahan Baru dari LAI sebagai sumber untuk perkataan dan tindakan Yesus. Saya akan mengutip dari Quran, biasanya terjemahan N.J. Dawood [2], dan Hadis Al Bukhari [3] dan Muslim [4], "Life of Muhammad" (Kehidupan Muhammad) [5] yang diterjemahkan oleh A. Guillaume dari "Sirat Rasulallah" karya Ibnu Ishaq, Sejarah Tabari [6], dan Sunan Abu Dawud [7]. Secara umum, Hadis Al Bukhari dan Muslim adalah perkataan dan perbuatan Muhammad, dan diakui sebagai yang paling orisinil (abash) oleh kesarjanaan Islam. "Sirat Rasulallah" oleh Ibnu Ishaq diterima sebagai biografi panjang yang terbaik tentang Muhammad, dan sejarah Tabari merupakan keterangan sejarah terbaik mengenai Muhammad dan jemaah Islam mula-mula.
Beberapa kata-kata terakhir dari masing-masing menjelang kematiannya
Yesus: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" - Lukas 23:34. [Diucapkan saat menjelang kematian di kayu salib di Kalvari setelah dikhianati dan dijatuhi hukuman mati dengan alasan yang tidak masuk akal]
Muhammad: "Kiranya Allah mengutuk Kaum Yahudi dan Kristiani karena mereka telah membuat tempat untuk penyembahan di kuburan para nabi." Bukhari, vol 1, no. 427 [Muhammad telah diracuni beberapa tahun sebelumnya oleh seorang wanita Yahudi yang suaminya dibunuh oleh Kaum Muslim, dan racun tersebut secara perlahan telah menunjukkan efeknya. Dia mengucapkan kata-kata ini saat menjelang kematiannya di tangan istrinya Aisha]
Komentar
Saat saya mempelajari kehidupan kedua orang ini, saya menemukan bahwa perbandingan tersebut di atas menjelaskan beberapa perbedaan karakter yang sangat kuat. Ini adalah kata-kata mereka saat menjelang kematian, kata-kata yang akan menandai akhir hidup mereka. Kristus meminta Tuhan Elohim untuk mengampuni musuh-musuh-Nya, sedangkan Muhammad mengucapkan sebuah kutukan pahit terhadap mereka yang menolak tuntutan pengakuan akan kenabiannya. Tidakkah lebih tepat bagi Muhammad untuk meminta Allah menuntun kaum Kristiani dan Yahudi (yang dianggap sesat) saat dia akan meninggal?
Perbudakan
Yesus: tidak mempunyai budak. Yesus mengajarkan untuk melakukan kepada sesama kita sama seperti yang kita ingin mereka perbuat kepada kita (Lukas 6:31). Yesus tidak memiliki budak, dan hal itu jelas terlihat dari pengajaranNya bahwa Dia tidak akan mempunyai budak. Dia membebaskan orang-orang, bukan memperbudak mereka. Tidak ada orang yang ingin diperbudak dengan melawan kehendaknya sendiri.
Lebih lanjut lagi, Paulus menulis dalam 1 Timotius 1:8-10
Kita tahu bahwa hukum Taurat itu adalah baik jikalau kita menggunakannya dengan semestinya. Kita juga tahu bahwa hukum itu dibuat bukan untuk orang-orang benar, tetapi untuk para pelanggar hukum dan pemberontak, orang-orang fasik dan pendosa, orang yang tidak kudus dan peleceh agama; bagi si pembunuh orang tua dan pembunuh lainnya, bagi orang cabul dan sesat, bagi penjual budak dan pembohong dan saksi-saksi dusta…
Dari ayat-ayat ini, kita melihat bahwa memperbudak orang dengan paksa dan perdagangan budak bertentangan dengan ajaran Kristen.
Muhammad: seorang pelaku perbudakan. Dia memiliki dan menjual banyak budak, baik pria maupun wanita. Dia mengatakan bahwa Allah mengijinkan dia dan para pengikut Muslimnya untuk berhubungan seks dengan budak perempuannya jika mereka mau. Rujukan Quran Sura 33:50,52, 23:5, dan 70:30. Budak dianggap sebagai "barang rampasan" bagi kaum Muslim jika diperoleh dalam penyerangan, jadi mereka adalah milik kaum Muslim. Muhammad merasa bangga dan begitu tinggi-diri untuk menjadikan ribuan orang menjadi hamba.
Sejarawan Islam besar Tabari menulis mengenai hubungan seksual Muhammad dengan budaknya Mariyah (Koptik dari Mesir): "Dia berhubungan seks dengan budaknya ini dengan pendalilan yang manis bahwa ia adalah milik kepunyaannya" [Tabari, volume 39, halaman 194].
Muhammad menciptakan banyak budak dari hasil penyerangannya dan dari orang-orang yang diperanginya. Yang paling mencolok adalah para wanita dan anak-anak yang luput dari pembantaian besar-besaran Muhammad terhadap 800 pria (remaja muda ke atas) dari Yahudi Bani Quraizah (lihat Sura 33:26). Sirat Rasulallah - biografi tertua tentang Muhammad - menjelaskan lebih banyak detil pada halaman 461 dan seterusnya. Segera setelah membantai para pria Yahudi, Ibnu Ishak mencatat pada halaman 466 sbb:
Lalu Rasul membagi harta benda, para istri, dan anak-anak dari Bani Quraiza diantara para Muslim, dan pada hari itu dia mengumumkan pembagian rampasan terhadap kuda-kuda dan tawanan laki-laki, dan dia mengambil seperlima bagiannya, (Muhammad dan keluarganya memperoleh seperlima dari semua barang rampasan perang)…Lalu rasul mengutus Sa’d…dengan beberapa tawanan perempuan dari bani Quraiza ke Najd dan menjual mereka disana untuk mendapatkan sejumlah kuda dan senjata.
Bukhari juga mendokumentasikan Muhammad sebagai pemilik banyak budak-budak [vol 5, no.541 dan vol 7, no.344]. Muhammad mempunyai orang-orang Negro, Arab, Mesir, pria, wanita, Yahudi, Nasrani, dan para pagan Arab sebagai budak-budaknya.
Muhammad juga mengijinkan para budak untuk dipukul secara keras. Saat istrinya diperiksa dengan seksama mengenai tuduhan perzinahan, menantu Muhammad, Ali, secara brutal memukuli budak Aisha di depan Muhammad, untuk memastikan bahwa ia mengatakan yang sebenarnya mengenai Aisha. Berikut kutipan dari "Sirat Rasulullah" karya Ibnu Ishaq, yang diterjemahkan A. Guillaume (Kehidupan Muhammad, halaman 496):
Lalu Rasul memanggil Buraira (budak Aisha) untuk menanyainya, dan Ali bangkit dan memberikannya pukulan yang menyakitkan sambil berkata, "Katakan pada Rasul yang sebenarnya"…
Dan Muhammad tidak menghentikan Ali memukuli budak tersebut.
Muhammad juga mengijinkan budak perempuan yang baru ditangkap, digunakan untuk keperluan seks. Lihat Hadis Shahih Muslim vol. 2, no.3371,
Abu Sirma berkata kepada Abu Said Al Khudri: "Oh Abu Said, Apakah kau dengar utusan Allah menyebutkan tentang al-azl (coitus interruptus)?" Ia mengatakan "Ya", dan menambahkan: "Kami berangkat dengan pesan Allah dalam perjalanan ke Mustaliq dan menawan beberapa wanita Arab yang cantik; dan kami mengingini mereka karena kami menderita tanpa kehadiran istri kami, (tapi pada saat yang sama) kami juga menginginkan tebusan untuk mereka. Jadi kami memutuskan untuk berhubungan seksual dengan mereka tapi dengan melakukan azl" (menarik organ seksual pria sebelum keluarnya mani demi menghindari kehamilan). Tapi kami mengatakan: "Kita melakukan sesuatu padahal utusan Allah ada di antara kita; mengapa kita tidak tanyakan saja kepadanya?” Lalu kami bertanya pada utusan Allah dan ia berkata:
Tidak menjadi masalah apakah kamu melakukannya atau tidak, karena setiap jiwa yang akan dilahirkan sampai pada hari kebangkitan pasti akan dilahirkan (penekanan penterjemah).
Dan Hadis Shahih Muslim vol. 3, no.3432
Abu Said al-Khudri melaporkan bahwa dalam peperangan Hunain, utusan Allah mengirimkan pasukan ke Autas dan menghadang musuh dan berperang melawan mereka. Setelah dapat mengalahkan dan menawan mereka, sahabat-sahabat utusan Allah tampak menahan diri untuk berhubungan seksual dengan para tawanan wanita karena suami-suami mereka adalah penyembah berhala. Tetapi Allah, Maha Besar, malah mewahyukan mengenai hal itu:
dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita-wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu (Sura 4:24). (Dpl. dihalalkan bagi Muslim secara hukum untuk berhubungan seksual dengan budak tawanan pada saat masa mentruasi mereka telah berakhir).
Komentar
Pengajaran Yesus akan menghalangi orang dari memperbudak orang lainnya secara paksa. Dia berkata, "Perbuatlah kepada orang lain seperti apa yang kamu kehendaki untuk orang lain perbuat kepadamu" (Lukas 6:31). Di lain pihak, Muhammad dan laskarnya pergi dan menyerang banyak orang dan memaksa mereka ke dalam perbudakan. Lebih buruk lagi, Muhammad memisahkan keluarga para budak dengan membagi mereka di antara para prajuritnya, dan ia mengijinkan para pria untuk memperkosa para budak perempuan.
Dosa
Yesus: lahir kudus tanpa dosa, dan menjalani hidupnya dengan tidak bercela. Yesus menegaskan ketidakberdosaan-Nya dengan menantang, "Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku?" (Yohanes 8:46). Juga perhatikan 2 Korintus 5:21, 1 Yohanes 3:5, Ibrani 4:15
Muhammad: diproklamirkan Allah berkali-kali sebagai seorang pendosa, antara lain menurut Sura 40:55: "Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi."
Sura 48:1-2: "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang …"
Muhammad juga berdoa untuk pengampunan dosa dirinya, Bukhari vol. 9, no. 482:
Oh Allah! Ampuni aku, dosa yang kulakukan di masa lalu atau di masa yang akan datang, juga dosa yang kulakukan secara tersembunyi maupun yang nyata-nyata.
Muhammad bahkan mengakui telah terlanjur melukai atau mengutuki orang secara tidak adil. Dari Shahih Muslim, volume 4, "Buku Kebajikan dan Amal Ibadah, dan Menyatukan Tali Silaturahmi", Bab MLXXV
BARANGSIAPA YANG ATASNYA TELAH (TERLANJUR) DILETAKKAN KUTUKAN OLEH RASUL ALLAH, PADAHAL SEBENARNYA DIA TIDAK LAYAK MENERIMANYA, MAKA ITU AKAN MENJADI SUMBER PAHALA DAN RAHMAT BAGINYA.
Hadis no. 6287 mencatat, Abu Juraira meriwayatkan kata-kata dari utusan Allah: "Oh Allah, aku adalah seorang manusia, dan bagi siapa saja diantara kaum Muslim yang kepadanya aku melemparkan nista atau meletakkan kutukan atau memberikannya cambukan, biarlah itu dijadikan sumber kesucian dan rahmat."
Komentar
Yesus adalah manusia tak berdosa - Putera Allah. Muhammad adalah seorang yang mengangkat dirinya sendiri sebagai nabi (tak ada Tuhan atau nabi yang mengesahkannya) - seorang manusia yang dapat melakukan dosa dan melakukan kesalahan, mempunyai sifat baik dan jahat. Ada saat-saat dia baik, ada saat-saat dia mengutuk dan melukai (termasuk merampas dan membunuh) banyak orang. Seberapa besar porsinya sifat atau karakter yang tak terelakkan itu terwujud ke dalam agama mereka masing-masing? Yesus murni-kudus dan tanpa cela, sementara Muhammad menyatakan bahwa ia berdoa DEMI ALLAH meminta pengampunan terhadap dosa-dosanya hingga lebih dari 70 kali setiap harinya! Siapakah yang hendak Anda ikuti? [Muhammad berkata: "Demi Allah! Saya meminta ampun dan bertobat kepada Allah, dalam satu hari lebih dari 70 kali." Bukhari no. 1732].
Menghukum pendosa yang mau bertobat
Yesus, seperti yang dipetik dari Injil Yohanes 8:2-11:
Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?" Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya.
Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang." (penekanan penterjemah)
Muhammad, seperti yang dipetik dari Hadis Abu Dawud, no. 4428:
Buraidah berkata: Seorang wanita dari Ghamid datang kepada Nabi dan berkata: "Aku telah berbuat zinah", Ia (Muhammad) berkata: "Pulanglah". Dia pulang dan (akan tetapi) pada hari berikutnya dia datang lagi kepadanya, dan berkata: "Mungkin kau ingin mengirimku kembali seperti yang kau laukakn kepada Maiz b. Malik. Aku bersumpah demi Allah, aku hamil." Ia berkata kepadanya "Pulanglah". Dia pulang dan datang kembali padanya pada hari berikutnya. Ia berkata padanya: "Pulanglah sampai kau melahirkan anak itu." Ia lalu pulang. Saat ia telah melahirkan, ia membawa anak itu kepadanya, dan berkata: "Ini dia! Aku telah melahirkannya." Ia berkata: "Pulanglah, susui dia sampai kau menyapih dia." Saat dia sudah menyapih anak itu, dia membawanya kepadanya (Muhammad) dengan sesuatu di tangannya yang sedang ia makan. Anak itu kemudian diberikan kepada seseorang dari kaum Muslim dan diapun (sang nabi) memberi perintah mengenai wanita itu. Maka sebuah lubang digali baginya, dan dia memberi perintah mengenai wanita itu dan dia dirajam batu hingga tewas. Khalid adalah salah satu diantara orang banyak yang melemparkan batu kepadanya. Dia melemparkan sebuah batu kepadanya. Saat setetes darah terpercik kepipinya, iapun menyiksa wanita itu. Sang nabi berkata kepadanya: "Tenang Khalid. Oleh Dia yang jiwaku ada dalam tangan-Nya, dia (perempuan ini) telah bertobat sedemikian rupa, sehingga jikalau ada seseorang yang bersalah lalu bertobat sedemikian rupa pula, maka ia akan diampuni". Lalu ia memberikan perintah mengenai wanita itu, berdoa untuknya dan wanita itupun dikuburkanlah."
Komentar
Berikut adalah perbedaan yang sebenarnya mengenai kedua tokoh ini. Saat Yesus berhadapan dengan wanita pezinah, Dia tidak menghukumnya tetapi tidak membela perbuatan dosanya, yaitu dengan menyuruhnya pergi namun memerintahkan agar jangan berbuat dosa lagi. Dia memberinya kesempatan untuk mendapatkan penebusan - yaitu sebuah contoh sesungguhnya dari welas asih pengampunan.
Berapa banyak orang yang memulai sesuatu di jalan yang salah, tetapi tahun-tahun kemudian ia mampu memutar balikkan arah hidupnya? Tidak hanya sampai bertobat, tetapi mereka juga telah mampu membantu orang lain untuk beralih pula? Yesus menawarkan kesempatan ini kepada wanita tersebut. Di bawah hukum agama, orang Yahudi mungkin telah merajam wanita itu sampai mati, tetapi kasih dan belas kasihan Kristus lebih besar dari itu.
Pendekatan Muhammad jauh berbeda (dan samasekali tak masuk ke akal!). Pada awalnya dan sejak awalnya, dia tampak mencoba untuk membebaskan wanita pezinah tersebut. Wanita tersebut telah mengakui dosanya sendiri, apa adanya, kepada Muhammad. (Tampak sekali dia merasa bersalah dan siap bertobat dan sungguh-sungguh bertobat), tetapi justru Muhammadlah yang tidak siap, lalu menolak untuk mendengar wanita itu serta menanganinya. Malahan, Muhammad menyuruh wanita itu pulang sia-sia tanpa solusi tanpa nasihat. Hal ini terjadi sampai LIMA kali ia harus menghadap! (Tiga kali berturut-turut dalam tiga hari, dan dua kali berikutnya setelah melahirkan dan menyapih). EMPAT kali Muhammad menghindar untuk menangani situasi demikian. Akhirnya setelah pengakuan dosa yang konsisten dari wanita tersebut, Muhammad dipaksa untuk menghadapi keberdosaan wanita tersebut. Muhammad mengijinkannya untuk melahirkan, menyusui dan menyapih anak itu, yang dapat memakan waktu 1-3 tahun! Dan akhirnya wanita itu kembali lagi dan Muhammad yang kehilangan akal akhirnya terpaksa memerintahkan agar dia dirajam.
Wanita ini tidak hanya mengaku tetapi ia juga bertobat. Dia adalah seorang ibu yang baik dan bertanggung jawab terhadap komunitasnya. Tidak bisakah Muhammad memaafkannya sementara telah ada banyak macam orang-orang berdosa bersamanya? Muhammad mengijinkan banyak orang lainnya lepas dari dosa yang telah diakuinya. Bahkan orang yang telah membunuh anggota keluarganya diampuni jika mereka mengakui bahwa Muhammad adalah nabi Tuhan dan bahwa hanya ada satu Tuhan. Tapi Muhammad justru tidak dapat berhikmat menangani dengan belas kasihan terhadap wanita tersebut. Dia tidak dapat melihat jauh ke depan. Dia tidak dapat melihat bahwa wanita tersebut telah memutar arah hidupnya, membesarkan anaknya dengan baik, dan melakukan hal yang benar. Kerabunan hati Muhammad menyebabkan kematian wanita tersebut secara tragis.
Muhammad bahkan tidak menanganinya menurut hukum Taurat Musa. Dalam hukum Musa, pezinah harus dilempari dengan batu sampai mati. Muhammad tidak melakukan seperti itu, dia (dalam kerikuhannya) memberi wanita itu beberapa tahun untuk hidup (dalam kehidupan guilty feeling terkatung-katung yang menyiksa batin). Muhammad memperhitungkan penundaan sampai dia melahirkan, bahkan menunggu sampai wanita itu menyapih anaknya. Padahal pastilah ada wanita lain yang bisa saja mengasuh anak tersebut. Tampak bahwa Muhammad hanya sekedar menangani situasi ini sebaik-baiknya (atau malah seburuk-buruknya) yang ia bisa; Muhammad hanya membuat peraturannya sendiri sambil lalu. [Aturan terakhir yang dibuat Muhammad justru membenarkan apa yang sudah terlanjur dipersalahkan terhadap wanita tersebut (!), yaitu tatkala ia berkata: "Oleh Dia yang jiwaku ada dalam tangan-Nya, dia (perempuan ini) telah bertobat sedemikian rupa, sehingga jikalau ada seseorang yang bersalah lalu bertobat sedemikian rupa pula, maka ia akan diampuni". Tampaknya Muhammad justru merasakan guity-feeling sendiri atas apa yang telah diperbuatnya terhadap perempuan yang gigih mau bertobat tetapi tidak mendapatkan pengampunannya dari Muhammad, kecuali penyiksaan batin bertahun-tahun! Inikah kualitas nabi yang Anda andalkan dan percayai?!].
Perang - cara memperlakukan lawan
Yesus: Dalam Lukas 9:54, 55, Yesus menegur murid-muridNya ketika mereka berkeinginan menghancurkan sebuah kota yang menolak guru mereka. Juga, dalam Lukas 22:52, murid-murid Yesus mulai menyerang orang yang datang untuk menangkap Yesus, tetapi Dia melarang dan menghentikan mereka, lalu menyembuhkan seseorang yang terluka disana dalam penyerangan.
Muhammad: mengatakan kepada para pengikutnya untuk secara agresif mengadakan perang (fisikal) terhadap non-Muslim, lihat sura 9:5,29. Sura 9 ini adalah salah satu Sura terakhir yang disampaikan oleh Muhammad. Awalnya, ketika kelompok Muhammad dalam keadaan lemah, ia memerintahkan para pengikutnya untuk mencoba bergaul baik dengan orang lain. Setelah umat Islam menjadi kuat, ia memerintahkan mereka untuk menyebarkan Islam secara paksa. Abu Bakar, Umar, dan Usman melanjutkan agresi peperangannya. Beberapa tindakan brutal Muhammad termasuk:
Pembantaian sekitar 800 tawanan laki-laki Yahudi: (dicatat dalam Sura 33:26).
Ia memerintahkan eksekusi 10 orang ketika ia merebut Mekah. Tiga diantaranya adalah budak perempuan yang sebelumnya mengolok-olok Muhammad. Lihat "The Life of Muhammad", halaman 551 dan 552.
Komentar
[Sekalipun para ulama Islam sering mencoba mempersamakan ajaran Muhammad dengan ajaran Yesus dalam "ayat-ayat pedang" yang dikutip secara harfiah (misalnya dengan mengutip Injil Matius 10:34: "…Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang", dll), namun mereka tidak mau memaknai arti rohaniah-nya, padahal] tidak seorang pun dapat membayangkan Yesus memerintahkan orang kudusnya untuk penyerangan, atau penghukuman terhadap gadis-gadis budak karena mengejeknya di tahun-tahun sebelumnya. Dia membawa pesan yang lebih baik dan cara hidup yang lebih baik. Tidak ada yang akan membayangkan Yesus membuat orang disiksa demi memaksa orang tersebut untuk menunjukkan uang yang disembunyikannya agar dirampasi. Hidup dan ajaran Yesus total bebas dari keserakahan.
Muhammad mungkin saja seorang yang sangat brutal. Tetapi apakah membunuh beberapa budak perempuan karena telah mengejek dia dapat dibenarkan? Apakah dengan membiarkan mereka terbunuh itu dapat dibenarkan? Apakah itu tampaknya rasional dan masuk akal? Apakah menyiksa seseorang hanya untuk mendapatkan uangnya adalah penggambaran "keunggulan" jenis manusia yang harus diikuti, dipatuhi, dan ditiru oleh masyarakat? Suri teladan surgawikah itu?
Wanita dan Pernikahan
Yesus: tidak menikah. Ia menyembuhkan perempuan, memaafkan perempuan, dan membesarkan hati perempuan. Perjanjian Baru mengajarkan bahwa suami harus mengasihi istri mereka dan tidak bersikap kasar dengan mereka (Kolose 3:19, Efesus 5:25) dan bahwa pria dan wanita adalah sama di dalam Kristus (Galatia 3:28), dan bahwa perempuan harus diperlakukan dengan hormat (1 Petrus 3:7).
Muhammad: memerintahkan pengikut laki-lakinya untuk memukul istri mereka yang tidak patuh. Dia memberi laki-laki hak untuk memukul istri mereka yang bahkan hanya karena diduga tidak mematuhi mereka!
Sura 4:34 "Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya (pembangkangannya), maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka."
Ayat di atas diturunkan sehubungan dengan seorang wanita yang mengeluh kepada Muhammad bahwa suaminya telah menamparnya di muka, yang masih ditandai dengan bekas tamparan. Pada awalnya, Muhammad berkata kepadanya, "Balas saja dia"; tapi kemudian Muhammad mengubah pikiran dengan menambahkan "Tunggu sampai aku berpikir tentang hal ini." Kemudian ayat seperti yang tercantum di atas itulah yang diwahyukan, dan Muhammad menambahkan lagi, "Kami (dia dan wanita itu) menginginkan satu hal, tapi Allah menginginkan yang lain."
Hadis juga mengatakan cukup banyak tentang wanita:
Muhammad berkata bahwa perempuan umumnya begitu jahat sehingga mereka akan menjadi penghuni mayoritas di neraka. Melanjutkan dengan Bukhari, vol. 1, no.301: "Oh perempuan! Berilah sedekah, karena aku telah melihat bahwa mayoritas penghuni neraka adalah kamu (wanita). Merekapun (wanita] bertanya," Mengapa begitu, Oh Rasul Allah? "Dia menjawab, "Kamu sering mengutuk dan tidak berterima kasih kepada suamimu."
Bukhari vol. 1, no. 28: Nabi berkata, "Aku telah ditunjukkan api-neraka dan mayoritas pennghuninya adalah perempuan yang tidak tahu berterima kasih." Maka ditanyakan, "Apakah mereka kafir kepada Allah?" (Atau mereka tidak tahu berterima kasih kepada Allah?), dia menjawab, "Mereka tidak berterima kasih kepada suami mereka dan tidak berterima kasih untuk nikmat dan kebaikan yang dilakukan untuk mereka..."
Sahih Muslim mengatakan mereka adalah minoritas di surga:
Volume 4, no. 6600: "Imran Husain melaporkan bahwa utusan Allah mengatakan: Di antara para penghuni Surga, para perempuan akan menjadi minoritas."
Dengan meletakkan kedua Hadis ini bersama-sama, kita menemukan Muhammad yang berkata bahwa perempuan adalah minoritas di surga, dan mayoritas di neraka. Jadi ini tak ada hubungannya dengan ratio/perbandingan statistik mengenai jumlah kaum perempuan yang lebih banyak dibandingkan laki-laki. Muhammad memandang perempuan lebih berdosa ketimbang pria. Alasannya? Karena para wanita itu tidak berterima kasih kepada suami mereka!
Ditempat lain, Muhammad juga menyatakan bahwa perempuan kurang cerdas dibandingkan dengan pria: Bukhari, volume 1, no. 301: "...Lalu ia (Muhammad) berpapasan dengan para perempuan dan berkata, "Hai perempuan, berilah sedekah karena aku telah melihat bahwa mayoritas penghuni neraka adalah kamu (wanita)." Tanya mereka, "Mengapa demikian Oh utusan Allah? "Dia menjawab, "Kamu sering mengutuk dan tidak tahu berterima kasih kepada suamimu. Aku tidak melihat ada orang yang sedemikian kurang cerdas dan kurang beragama seperti kamu. Seorang pria yang berhati-hati dan berakal bisa disesatkan oleh beberapa dari kalian. "Para perempuan itu bertanya, "Ya Rasul Allah, apa kekurangan kami dalam kecerdasan dan agama?" Dia berkata, "Bukankah kesaksian dari dua perempuan sama dengan kesaksian satu laki-laki?" Mereka menjawab menyetujui. Dia berkata, "Inilah kekurangan dalam kecerdasannya..." [Perhatikan betapa jawaban Sang Nabi itu tidak menjawab apapun dari pertanyaan perempuan, melainkan langsung penghukuman: "Kesaksian perempuan itu tidak cukup valid"].
Komentar
Ajaran Yesus Kristus menunjukkan bahwa perempuan dan laki-laki adalah sama di hadapan mata Tuhan. "Tidak ada laki-laki ataupun perempuan didalam Kristus". Tidak juga kelak disorga. Secara sosial, Kristus berurusan dengan mereka menurut belas kasihan Bapa.
Muhammad memposisikan dua kelompok perempuan: perempuan budak dan orang bebas. Bahkan hari ini di negara-negara Islam perempuan diatur sebagai warga kelas kedua dan dikendalikan oleh laki-laki. Hal ini terjadi karena Muhammad yang menempatkan mereka begitu dalam ajaran-ajarannya.
Identitas Kristus
Yesus: mengatakan diriNya bahwa DIA ADALAH ANAK ALLAH (Yohanes 5:18-27, 10:36, Matius 26:63,64).
Yesus bertanya, "Menurut kamu, siapakah Aku ini?" Simon Petrus pun menjawab, "Engkau adalah Kristus, Anak Allah yang Hidup." Maka Yesus berkata, "Berbahagialah kamu Simon bin Yunus, karena ini tidak dinyatakan kepadamu oleh manusia, tapi oleh Bapa-Ku di surga" (Matius 16: 15-17).
YESUS ADALAH FIRMAN ALLAH "Dan Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita pun melihat kemuliaan-Nya, kemuliaan sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran." (Yohanes 1:14)
YESUS SEBAGAI TUHAN "Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia..." Filipi 2:5-7,9 (Terj. Baru)
Muhammad: mengatakan bahwa Yesus bukan Anak Allah; Quran tidak membuat perbedaan antara para nabi dan Kristus tidak lebih dari seorang Utusan:
Sura 5:75 "Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul..."
Quran menyangkal Kristus berasal dari Allah:
Sura 43:59: "Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani lsrail."
Sura 3:59: "Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia."
Komentar
Kristus, sebagai seorang Nabi besar dan Guru yang selalu berkata yang benar (Yohanes 14:6, Sura 19:34 dll), juga mengajarkan bahwa Dia adalah Anak Allah, Firman Allah, Mesias, dan inkarnasi Tuhan. Sebaliknya Muhammad menyangkal hal ini. Jadi, apakah Yesus mengatakan hal yang sebenarnya, ataukah dia hanyalah seorang pembohong atau seorang yang gila? Tak ada kemungkinan lain lagi. Tetapi tidak ada bukti terkecil pun dimana Yesus itu adalah si pembohong apalagi si gila. (Yang tinggal hanyalah dia berkata yang benar karena dia Kalimat Allah dan Ayatollah). Sebaliknya kehidupan Muhammad menghalalkan tipu daya (lihat Sirat Ibn Ishaq p. 323, Tabari VIII:23 dll).
Kedua orang ini tidak bisa sama-sama benar tentang identitas Kristus. Ingat, Muhammad muncul dari padang pasir dengan "wahyu" sekitar 600 tahun kemudian. Dia punya sedikit pengetahuan tentang apa yang ia bicarakan. Dia (karena belajar dengan mendengar kesana-sini) sering menangkap salah tentang ajaran Alkitab yang ia sendiri tegaskan sebagai Firman Allah. [Ia malah terpaksa menggantikan "wahyu" yang turun terdahulu kepadanya dengan "wahyu" yang turun belakangan demi menghindari kontradiksi, dan itu dinamainya "nasikh" (ayat pengganti) dan "mansukh" (ayat yang digantikan)].
YESUS patut disembah
Yesus: mengajarkan bahwa hanya Allah harus disembah dalam Matius 4:10:
Yesus berkata kepadanya (iblis), "Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis, "Engkau harus meyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti." Tetapi (karena Ia sendiri adalah Firman Allah yang adalah Allah, lihat Yohanes 1:1), ketika seseorang pria datang menyembah Yesus, maka diapun mengizinkan hal itu (Matius 8:2).
Alkitab memerintahkan kita untuk menyembah Yesus Kristus (sebagaimana semua malaikat juga harus menyembahnya):
...supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia..." (Yohanes 5:23).
Dan ketika Ia (Allah) membawa pula Anak-Nya yang sulung (Yesus) kedunia, Ia berkata: "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia" (Ibrani 1:6).
...supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi; dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan", bagi kemuliaan Allah, Bapa! (Filipi 2:10, 11)
Muhammad: menantang bahwa YESUS TIDAK patut disembah Quran menyiratkan bahwa Yesus tidak patut disembah:
Sura 43:81: "Katakanlah, jika benar Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak, maka akulah (Muhammad) orang yang mula-mula menyembah (memuliakan anak itu)."
Komentar
Hanya Tuhan yang berhak disembah sebagai yang ilahi. Kaum lelaki telah memperoleh sebentuk penyembahan sebagai penguasa, tetapi Allah memerintahkan bahwa Ia sendiri sajalah yang harus disembah. Yesus mengajarkan ini, tetapi tidak menolak dan melarang penyembahan terhadap dirinya. Muhammad tidak tahu siapa Yesus, dan dengan demikian ia menyangkal penyembahan kepada Anak Allah (yang ia salah pahami sebagai anak hasil kawin-mawin antara Allah dan seorang istri/Maryam: "Bagaimana Dia mempunyai anak, padahal Dia tidak mempunyai istri" (Sura6:101)
Doa
Yesus: mengajar murid-muridNya untuk berdoa saja dengan sederhana, tidak bertele-tele dan dari hati. Tuhan mendengarkan hati, bukan apa yang kelihatan dari luar:
Matius: 6:6-7: "Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan..."
Yesus mengajarkan bahwa doa yang benar adalah ekspresi dari hubungan dan komunikasi roh dengan Bapa surgawi.
Muhammad: mengajarkan doa ritual formal dan berulang-ulang, kutipan berasal dari Bukhari, vol. 1,
no. 488 - seseorang yang lewat di depan orang yang berdoa akan membatalkan doanya
no. 489 - adalah berdosa jika seseorang lewat di depan orang lain yang lagi berdoa
no. 660 - jangan menaikkan doa sebelum Imam (ulama Muslim yang memimpin ibadah, doa-doa ritual), atau Allah akan mengubah wajahmu menjadi wajah keledai
no. 685 - jika baris doa (laki-laki) tidak lurus, Allah akan merusak wajah Anda
no. 690 - jika baris doa yang tidak lurus, maka doanya tidaklah layak
no. 717 - jika kamu melihat ke atas saat berdoa, kamu akan kehilangan penglihatanmu
no. 759 - jika Anda tidak melakukan ruku’ dengan sempurna, doa-doamu tidak akan diterima
Kedua sosok ini amat sangat berbeda. Keduanya telah meninggalkan jejak mereka pada dunia. Kristen mengikuti Kristus, umat Islam mengikuti Muhammad. [Kristen berdoa senyap dalam hati, sementara Muslim kini berdoa bludak ke trotoar-trotoar jalan]. Keduanya mengaku berasal dari Allah, tetapi ajaran-ajaran dan tindakan mereka bertentangan satu sama lain. Hanya satu saja yang bisa benar-benar berasal dari Allah. (Dan karena kontrasnya perbedaan keduanya, maka tidak sulit amat bagi kita untuk mencium keasliannya).
Yesus berkata bahwa nabi-nabi palsu akan datang: "Dan banyak nabi palsu akan muncul dan mereka akan menyesatkan banyak orang" (Matius 24:11). Apakah mungkin bahwa Muhammad termasuk dalam kategori nabi palsu?
Judul Asli: A Comparison of Jesus and Muhammad
Daftar Pustaka
[1] Studi Alkitab New International, diterbitkan oleh Zondervan Publishing House, Grand Rapids, Michigan, USA.
[2] Al-Quran, yang diterjemahkan oleh NJ Dawood, diterbitkan oleh Penguin Books, London, Inggris.
[3] "Sahih Al-Bukhari" - "Penerjemahan dari Makna dari Sahih Al-Bukhari", diterjemahkan oleh Dr M Khan, diterbitkan oleh Kitab Bhavan, New Delhi, India.
[4] "Sahih Muslim", diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh A. Siddiqi, diterbitkan oleh International Islamic Publishing House, Riyadh, Arab Saudi.
[5] "Sirat Rasulallah" - "Kehidupan Nabi Allah", diterjemahkan sebagai "The Life of Muhammad" oleh A. Guillaume, diterbitkan oleh Oxford University Press, London, Inggris.
[6] "The History of Tabari", diterbitkan oleh SUNY, Albany, New York, Amerika Serikat.
[7] "Sunan Abu Dawud", diterbitkan oleh Al-Madinah Publications, New Delhi, India.